Sabtu, 21 Maret 2009

Belajar Dari Sifat Alam

Unsur pokok yang terdapat di jagad raya antara lain : Bumi atau bantala, Laut atau Samudra, langit atau Angkasa, matahari atau Surya, Bulan atau Candra, Bintang atau Kartika, Angin atau Maruta dan Api atau Dahana.

Masing-masing unsur jagad raya tersebut memiliki sifat sendiri-sendiri. Sifat dari masing-masing unsur jagad raya inilah yang harus kita ketahui dan kita miliki sehingga menjiwai kehidupan jasmani maupun rohani kita.

Sikap jiwa dan perilaku kehidupan yang identik dengan sifat unsur pokok yang ada di jagad raya, kiranya dapat dijadikan sebagai salah satu acuan dalam petunjuk pelaksanaan Aturan Kejadian.

Melalui tekad untuk “kembali ke alam” bukan sekedar tekad untuk menjaga kelestariannya, namun juga dapat meniru sifat alam sehingga menjiwai sikap jiwa dan perilaku hidup kita.

Sifat Bumi (Bantala) : Senantiasa memberi manfaat bagi makhluk hidup.
Sekalipun bumi dicangkul, dibajak, ditraktor, diinjak-injak, digali dan sebagainya, namun bumi senantiasa memberi manfaat bagi makhluk hidup.

Penerapan dalam hidup:
Dalam hidup adakalanya kita dicemooh, diejek, tidak dihargai, dituduh berbuat yang bukan-bukan bahkan difitnah. hati kecil ingin berontak untuk melawan atau ingin balas dendam, demi mempertahankan harga diri serta nama baik. Bila kita merasa telah menyertakan Tuhan dalam Setiap perbuatan, dan bersandar sepenuhnya pada kekuasaan dan penguasaan Tuhan semata tentunya kita akan mampu mengendalikan diri kita.
Sikap jiwa tetap tenang karena semuanya telah kita serahkan pada pengaturan Tuhan. Kita tetap harus bersikap baik terhadap mereka yang berbuat aniaya pada diri kita. Kita harus mampu meniadakan kebencian dan dendam serta harus mampu mengambil hikmah dari setiap peristiwa untuk kita jadikan sebagai pelajaran hidup. Hukum kekuasaan Tuhan yang sifatnya universal akan bekerja untuk menciptakan keadilan. Betapapun pahitnya sikap dan perlakuan terhadap diri kita, namun pola pikir, sikap jiwa dan tindakan kita harus tetap selaras dengan Aturan Kejadian. Harus tetap membuat indah dan tetap menjaga persatuan.

Sifat Lautan (Samudra) : Tetap tenang dan mampu menampung apa saja.
Lautan akan menampung semua air yang ditumpahkan oleh beribu-ribu sungai. Di samping air bersih juga air yang kotor. Segala jenis sampah dan kotoran bahkan bangkaipun akan ditampungnya. Namun begitu keadaan laut tetap saja tenang dan tidak meluap, seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Penerapan dalam hidup :
Kita juga harus mampu menampung segala bentuk pujian, kritik, saran, celaan dan umpatan. Semua itu merupakan kenyataan hidup yang tidak bisa dihindari. Dengan berpegang teguh pada Aturan Tuhan atau Aturan Kejadian sebagai konsepsi Tuhan yang sifatnya kekal, universal dan mutlak, kita akan tetap memiliki keteguhan. Keberhasilan dalam usaha kenaikan pangkat, promosi jabatan dan berita gembira lainnya, tidak membuat sikap dan perasaan terlalu senang berlebihan sehingga lupa diri. Sebaiknya dalam menghadapi kegagalan, kritikan yang pedas, perlakuan tidak adil dsb; kita tidak larut dalam kesedihan. Apapun yang menimpa diri kita tidak akan membuat gejolak jiwa. Sikap hidup yang kita tampilkan tetap sepeti biasa, seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa dalam diri kita. Dengan keteguhan jiwa karena berpegang pada aturan yang kekal, kita memiliki kepribadian yang kokoh dan mandiri. Tidak cepat terpancing isu-isu yang dapat memecah belah kerukunan, tidak mempan oleh hasutan dan tidak larut dalam kegembiraan atau kesedihan.

Sifat Langit (angkasa) : Sebagai pengayom atau pelindung.
Di atas kehidupan yang ada di bumi ini, langit atau angkasalah yang seolah-olah melindungi dan memberikan pengayoman pada kehidupan di Bumi.

Penerapan dalam hidup :
Manusia sebagai pengemban amanah Allah yang sekali¬gus dijadikan partner Tuhan untuk turut membangun dunia ini agar terasa indah,dan membuat kehidupan terasa nikmat, aman, damai dan sejahera. Disini terkandung suatu, misi bahwa keberadaan manusia juga dimaksudkan sebagai pelindung atau pengayom dari kehidupan mahluk yang lain agar tidak punah. Disini lain manusia juga harus bisa menjadi pelindung kaumnya yang lemah,yang membutuhkan perhatian dan uluran tangan.Kehidupan didunia ini akan terasa indah nikmat manakala manusia dapat saling hidup berdampingan secara rukun dan,damai, serta mampu menjadi pengayom bagi kehidupan rnahluk lainnya. Maknanya agar tetap menjaga kelestarian dan keseimbangan Iingkungan. Hidup berdampingan secara rukun dan damai dapat kita wujud¬kan bilamana setiap individu mengerti akan misi hidup-nya di dunia.

Sifat Matahari (Surya) : Memberi terang dan memberi manfaat bagi kehidupan.
Kiranya bisa kita bayangkan betapa gelapnya kehidupan di Bumi tanpa hadirnya sinar Matahari. Kehadiran matahari selain sebagai sumber terang juga sangat memberi manfaat bagi kehidupan mahluk di Bumi. Tidak ada makhluk hidup yang tidak membutuhkan sinar Matahari.

Penerapan dalam hidup :
Keberadaan manusia di dunia ini dapat menjadi sumber terang dan harus bermanfaat bagi sesama maupun lingkungan.

Maknanya
Kepandaian berdakwah yang dimilikinya harus diarahkan untuk membimbing kaumnya menuju Kebenaran. Sehingga membuat jiwa menjadi terang serta mengerti akan asas dan tujuan. Mengerti misi yang harus dijalankan selagi hidup, bukan menjadikan kaumnya hidup terkotak-kotak dengan pandangan hidup yang sempit, dimana pada akhirnya akan hanya akan melahirkan perbedaan paham dan permusuhan. Bagi mereka yang memiliki keahlian tertentu harus mampu memanfaatkan karuniaTuhan tersebut untuk kepentingan orang banyak.

Demikian pula mereka yang memiliki kekayaan sebagai anugerah Tuhan. harus mampu memanfaatkan untuk membantu orang yang membutuhkan uluran tangan. Sehingga keberadaannya dalam kehidupan di dunia ini benar-benar bermanfaat bagi banyak orang.

Sifat Bulan (Candra) : Cahayanya terasa teduh dan menyejukkan.
Cahaya Bulan dirasakan sebagai penerang yang sekaligus membuat rasa teduh dan sejuk di kala malam hari. Kehidupan siang hari yang dirasa panas oleh teriknya sinar Matahari, berubah total menjadi kehidupan yang terasa teduh dan sejuk oleh pancaran sinar bulan.

Penerapan dalam hidup :
Kita juga harus mampu menumbuhkan Kasih dari dalam jiwa kita. Karena kasih adalah salah satu wajah jiwa kita. Karena kasih adalah salah satu wajah Tuhan. Bila kasih yang selalu tumbuh dalam jiwa seseorang, maka pancaran sinar Kasih ini akan membawa kesejukan dan keteduhan bagi orang-orang yang berada di sekitar kita. Raut mukanya selalu tampak ceria dan menampilkan keramahan, sikap dan tindakannya penuh sopan_santun dan tutur katanya pun enak untuk didengar. Kehidupan jiwa yang selalu ditumbuhi Kasih hanya akan menampilkan keindahan semata. Karena kasih sifatnya memberi tanpa mengharapkan balas jasa.
Refleksi dari kasih.hanya keindahan semata!

Sifat Bintang (Kartika) : Memberi petunjuk jalan dan rasa keindahan.
Di kala malam gelap, hadirnya bintang di langit mampu memberi pentunjuk bagi mereka yang berada di kegelapan malam. Taburan Bintang dengan sinarnya yang berkerlap-kerlip juga memberi keindahan tersendiri bagi mereka yang bisa menikmatinya.

Penerapan dalam hidup
Sekecil apapun peran kita dalam tatanan kehidupan ini, namun hendaknya kita tetap dapat mengisi hidup ini agar bermanfaat bagi orang lain. Beramal hakikatnya tidak hanya bersedekah harta, tetapi turut serta memikirkan kesusahan dan kesulitan orang lain, memberi saran atau nasihat, sesungguhnya merupakan amal pebuatan yang baik. Karena sesungguhnya kegelapan hidup tidak selalu akibat kurangnya harta. Maka saran serta nasihat yang mampu membuka tabir kegelapan dapat menjadi petunjuk jalan dan sekaligus dapat memberi rasa keindahan tersendiri. Setiap orang yang telah berada di jalan Tuhan dan jiwanya dipenuhi oleh Kasih akan mampu memberi petunjuk jalan keluar bagi sesamanya yang masih meraba-raba dalam kegelapan.


Sifat angin (Maruta) : Memberi rasa sejuk.
Desiran angin marnpu menembus celah-celah yang sempit untuk memberikan rasa sejuk.Kehadiran angin sangat diharapkan oleh mereka yang sedang kepanasan.

Penerapan dalam hidup :
Sekali lagi kita harus mampu menumbuhkan Kasih dari dalam jiwa kita. Getaran kasih ini akan mampu ditangkap oleh semua makhluk hidup. Kasih juga mampu menembus dinding setebal apapun. Getarannya merambat kemana-mana tanpa terikat oleh ruang dan waktu, serta mampu meluluhkan sikap angkara murka, congkak dan kesombongan. Semua makhluk hidup yang mampu merasakan getaran Kasih akan merasakan adanya kehidupan yang sejuk. Seorang yang memiliki sifat pemarah apabila kita hadapi dengan Kasih akan berubah dan bersikap baik. Orang yang sombong dan angkuh karena kekuatan atau kekuasaannya yang dimilikinya, apabila kita hadapi dengan Kasih menjadi seolah-olah tidak berdaya.

Karena sifat-sifat negatif yang mengendap pada diri seorang telah membuat kehidupan jiwanya terasa panas. Hanya dengan getaran Kasih kita akan menyentuh kehidupan jiwanya Sehingga terasa sejuk.

Dari uraian di atas, kiranya dapat disimpulkan bahwa untuk membentuk sikap jiwa yang benar selaras dengan Aturan Kejadian, harus kita wujudkan melalui :

1. Berusaha untuk selalu menumbuhkan Kasih di dalam jiwa kita. Bila yang tumbuh dan berkembang,dalam jiwa hanya kasih semata, maka hanya irama Ilahi saja yang selalu berkumandang dari dalam jiwa kita Berkumandangnya irama Ilahi dari dalam jiwa akan membuat pikiran merasa puas dan jinak, sehingga mudah untuk kita kendalikan. Disamping itu kita juga memiliki kemampuan untuk menyaring segala sesuatu yang kita anggap baik dan pantas untuk dijadikan input dan diolah oleh pkiran. Sedang hal-hal yang negatif sifatnya, tetap kita tampung, namun cukup kita taruh di "dengkul” saja. Jangan sampai menjadi input dan mengendap dalam karena akan merusak dan meracuni kehidupan jiwa.

2. Jiwa sesungguhnya menjadi unit setiap kegiatan. Maka bila jiwa dipenuhi oleh Kasih. Pola pikir, sikap dan perbuatan akan selaras dengan kehendak Tuhan. Karena. Kasih itu sendiri sesungguhnya adalah wajah Tuhan Dan refleksi Kasih selalu yang indah-indah. Bila seseorang dalam kehidupannya cenderung untuk menampilkan sikap,pola pikir dan tindakan permusuhan dan membuat cerai berai sudah dapat dipastikan bahwa bukan Kasih yang,berkumandang dari dalam jiwanya.

3. Berusaha untuk mengisi kehidupan agar dapat memberi manfaat bagi sesamanya.
Terhadap orang lain yang berbuat aniaya pada diri kita, keberadaan kita tetap harus bermanfaat baginya. Karena Kasih tidak mengenal balas dendam, Hukum kekuasaan Tuhan yang sifatnya universal akan senantiasa bekerja untuk menciptakan keadilan.

4. Kita harus menerima sesuatu yang menyenangkan atau tidak menyenangkan. Karena semuanya merupakan kenyataan hidup, semuanya harus kita tampung tanpa membuat gejolak dalam hidup. Karena kita telah memiliki keteguhan jiwa. Jiwa yang teguh dapat kita miliki manakala kita mampu untuk selalu berpegang teguh pada AturanTuhan (= Aturan Kejadian). Berpegang teguh pada Aturan Kejadian berarti kita menyandarkan sepenuhnya pada kekuasaan dan penguasaan Allah semata. Setiap langkah perbuatan kita harus menyertakan Tuhan.

5. Harus mampu menjadi partner Tuhan untuk senantiasa membangun dunia, agar terasa indah dan Wujud pelaksanaannya : tidak merusak persatuan dan kesatuan dan harus senantiasa hidup berdampingan secara rukun dan damai. Kita harus mampu menjadi pengayom atau pelindung bagi kelangsungan mahluk hidup yang lain. Artinya kita harus tetap menjaga kelestarian dan keseimbangan Iingkungan.

6. Apapun yang kita miliki tidak lain karena rachmat dan anugerah Tuhan. Keahlian dalam bidang tertentu, kekayaan, pangkat maupun jabatan harus dapat kita manfaatkan untuk meningkatkan bobot pengabdian kita kepada Tuhan. Sehingga peran kita dalam hidup mampu memberi terang dan manfaat bagi sesama.

7. Cahaya orang yang jiwanya diliputi oleh Kasih akan mampu memancarkan kesejukan dan keteduhan bagi orang-orang yang berada disekitarnya. Raut wajahnya yang selalu ceria, sikapnya yang penuh sopan santun, tutur katanya yang terang dan enak untuk didengar membuat rasa simpati bagi lingkungannya.

8. Pengalaman dan pengetahuannya tentang hidup hendaknya selalu siap untuk di amalkan bagi kepentingan sesama sebagai wujud pengabdian, serta mampu memberi penunjuk jalan bagi mereka yang sedang berada dalam kegelapan jiwa. Orang yang sedang dalam kegelapari jiwa, sulit untuk dapat menemukan jalan keluar atau memecahkan persoalannya sehingga tidak jarang mereka berada diambang keputusasaan ataupun mencari pelarian ke sisi jalan yang negatif sekedar untuk melupakan kenyataan hidup. Sikap seperti ini sebagai akibat ketidak tahuan akan asas dan tujuan hidup.

9. Getaran jiwa yang dilandasi oleh Kasih akan meresap kemana-mana dan dapat ditangkap oleh semua mahluk hidup. Kenyataan ini akan membuat. Kesejukan bagi kehidupan disekelilingnya. Sekalipun kita secara tak sengaja berhadapan dengan binatang buas ataupun binatang berbisa, insya Allah mereka tidak akan menyerang kita, karena pancaran jiwa kita tidak mengandung permusuhan. Dalam hal kita berternak ataupun hobi berkebun maka getaran kasih inipun akan mampu ditangkap dan dirasakan oleh binatang maupun tumbuh-tumbuhan. Hasilnya akan dapat kita saksikan dan rasakan.

3 komentar:

  1. Hidup Kebenaran Kasih DPD PPS PANCA DAYA PROP. SUMATERA UTARA mohon Doa Restu untuk berkarya kembali.

    BalasHapus
  2. Atas ijin Allah Pengda PPS Panca Daya Prop. Sumatera Utara terbentuk pada tgl. 1 Agustus 2009 oleh Ketua Harian Pusat PPS Panca Daya Bapak Irjen Pol (Purn) Hadiman.

    BalasHapus
  3. Selamat. Semoga keberadaan Pengda PPS PancaDaya Prop. Sumatera Utara bisa memberikan manfaat bagi para ikhwannya dan lingkungan sekitarnya. Hidup Kebenaran Kasih

    BalasHapus